Afkar, Sukro, dan Problem Solving

Ilustrasi alapakguru
Malam pertama biasanya mengesankan, begitulah kata sebagian orang. Aku pun setuju dengan pendapat tersebut.

Menggunakan waktu pertamanya dengan orang teristimewa. Mungkin juga mengesankan untukku dan anakku.

Sepulang dari musala, lelaki kecilku telah menghampiriku dan memeluk manja. Meski tak kemana-mana, pikirannya aku ajak ke sana kemari.

"Ayo bermain problem solving, Nak!" Tawarku.

"Problem solving itu menyelesaikan masalah tanpa masalah, Pak?" Balik bertanya.

"Iya, boleh juga," Sahutku.

"Nanti setiap jawaban benar, bapak beri hadiah Rp100,00. Setelah mencapai Rp1.000,00, hadiahnya ribuan. Bagaimana...?"

"Nanti hadiahnya aku belikan kacang sukro, ya?"

"Boleh, asal dapat mencapai itu."

Pertanyaan pertama, "Pak Afkar memiliki tiga potong tempe dan enam potong tahu, berapa bagian masing-masing anaknya, jika anak Pak Afkar ada tiga?"

"Setiap anak mendapatkan satu potong tempe dan dua potong tahu," jawabnya.

"Kok bisa?" Tanyaku balik.

"Ya bisa, tempenya tiga, tahunya enam, anaknya tiga. Nah, supaya adil dibagi rata."

Pertanyaan kedua, "Afkar rajin minum susu. Setiap dua bulan tinggi badannya bertambah setengah centimeter. Jika tinggi badan Afkar sekarang 121 cm. Berapa tinggi badan Afkar setelah setahun minum susu?"

"Dua bulan setengah centimeter, empat bulan satu centimeter, setahun berarti tiga centimeter. Jadi tinggi badannya 124 cm."

"Yeeee, Rp200,00 di tangan. Semangat...kacang sukro Rp8.500,00."

Begitulah pertanyaan demi pertanyaan aku sampaikan. Makin besar hadiahnya semakin menantang untuk menyelesaian masalahnya. Hingga pada akhirnya Afkar mampu mengumpulkan nilai Rp8.500,00.

"Ini uangnya Rp10.000,00 boleh Afkar belikan kacang sukro."

"Bapak harganya ternyata Rp9.000. Ini kembaliannya Rp1.000,00. Berarti kurang Rp500,00. Siap diberi soal lagi."

Aku pun tersenyum, "Baiklah. Jika sekali kunyah Afkar menghabiskan empat butir kacang, berapa butir kacang yang Afkar habiskan jika mengunyah selama tujuh kali?"

"28, Pak," Jawabnya dengan cepat.

"Kerennn. Selamat makan sukro, ya."

Begitulah malam pertamaku mengisi liburan bersama orang teristimewa. Afkar dan kacang sukri, eh sukro.
Bagaimana denganmu?

Akang Azam, 21 Desember 2019
Reaksi: