Menanamkan Pola Pikir dan Mengembangkan Sikap Kerja Positif

Foto Budiono, M.Pd.
Mengapa lembaga pendidikan memerlukan pegawai? Apa fungsi pegawai di setiap lembaga pendidikan?

Dua pertanyaan ini sangat sederhana. Namun bila salah menjawab akan menimbulkan dampak terhadap motivasi kerja yang salah dan berakhir dengan hasil kerja yang biasa-biasa. Apabila seorang pegawai tidak memahami dengan benar, maka dapat menimbulkan kesalahpahaman-kesalahpahaman. 

Pemahaman tentang tujuan bekerja sebagai pegawai perlu dimengeri oleh semua pegawai.

Mengapa demikian?

Setiap pimpinan lembaga pendidikan diberikan tugas dan kewenangan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan target-target yang telah ditentukan oleh pemerintah. Seorang pimpinan lembaga pendidikan tentu tidak dapat menyelesaikannya sendiri. Oleh karena itu, ada pegawai-pegawai yang bertugas membantu menyelesaikan bersama sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 

Tantangan pertama yang hendaknya dilakukan oleh pimpinan adalah memastikan semua pegawai memiliki pengertian yang sama. Untuk itu, menanamkan pola pikir pada pegawai harus dilakukan. 

Seringkali saat berupaya mencapai target, banyak permasalahan, timbul kesulitan-kesulitan,  dan berbagai rintangan. Maka bersama pegawai itulah berbagai permasalahan, kesulitan, dan rintangan dipecahkan.  

Tantangan kedua yang hendak dilakukan pimpinan lembaga pendidikan agar dapat memenuhi target adalah mengembangkan sikap kerja positif pegawai. Sikap kerja positif pegawai antara lain:
  1. Bertujuan mencapai target
  2. Bekerja maksimal dan total
  3. Bersedia membantu
  4. Bertanggung Jawab 
Jangan lupa, tanamkan sikap tidak mudah mengeluh ketika mendapatkan masalah. Semakin besar kemampuan menyelesaikan masalah, semakin besar peluang untuk maju dan berkembang sesuai harapannya. Hal ini akan dapat memiliki nilai tawar yang tinggi di kemudian hari. (alapakguru)

Bahan bacaan: Liong,Freddy. 2014. Morning Briefing a Work. Jakarta:Gramedia 

Reaksi:

Post a Comment

0 Comments