Cara Mudah Menulis Artikel Ilmiah


Hingga saat ini masih ada pendidik yang belum memahami  cara penulisan artikel ilmiah. Jika Anda salah satunya silakan baca tulisan berikut sampai tuntas. Anda bisa mulai  dengan memahami struktur dan isinya. 

 

Judul

 

JUDUL HARUS SINGKAT, INFORMATIF, JELAS, DAN TO THE POINT MAKSIMAL EMPAT BELAS KATA

 

Jumlah kata tiap jurnal dapat berbeda antara 14-15 kata). Jenis huruf dan ukurannya masing-masing jurnal juga terdapat perbedaan misalnya Time New Roman, Book Antiqua ukuran 11-14. 

 

Kategori Judul

 

Judul penelitian mencerminkan jenis penelitannya. 

Misalnya:

·         PTK                                   : Peningkatan, Upaya Meningkatkan, Meningkatkan

·         Eksperimen                       : Efektivitas, Pengaruh, Keefektifan

·         R&D                                 : Pengembangan

·         Deskriptif Kualitatif         : Analisis, Unsur dll.

 

Penulis

 

Penulis Pertama Tanpa Gelar1 & Penulis Kedua Tanpa Gelar2

1Sekolah Dasar Negeri Klino V Kecamatan Sekar, Bojonegoro

2Sekolah Dasar Negeri Jono I Kecamatan Temayang, Bojnoegoro

1Email: alapakgurul@gmail.com

 

Abstrak

  • Jumlah kata tentatif 
  • Ditulis dalam satu paragraf
  • Ditulis dengan spasi tunggal

 

Abstrak harus mencerminkan keseluruhan substansi isi artikel dan mampu membantu pembaca untuk menentukan relevansinya dengan minat serta memutuskan apakah akan membaca dokumen secara keseluruhan. Abstrak berisi pernyataan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian atau fokus masalah, metode atau tahapan penting penelitian, serta temuan dan simpulan utama. Abstrak disajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan panjang antara 150-200 kata. Abstrak ditulis dalam huruf miring, spasi 1, ukuran 10,5, dengan menggunakan Font Book Antiqua serta mencantumkan antara 3-5 kata kunci. Kata kunci berisi istilah penting dan substansi naskah. Kata kunci dapat diambil dari variabel penelitian. Kata kunci bukan berupa singkatan atau akronim kreasi penulis.

Kata Kunci : kata kunci, kata kunci, kata kunci

 

A.    Pendahuluan

Pendahuluan harus menyajikan masalah spesifik yang diteliti atau dikaji, antara lain berisi latar belakang masalah, pendalaman permasalahan, atau kesenjangan antara yang diidealkan dan yang senyatanya, didukung oleh teori dan penelitian mutakhir yang relevan dengan masalah, mempunyai nilai baru penelitian (atau manfaat) yang merupakan inovasi, dan diakhiri tujuan penelitian. Bagian ini ditulis sebanyak kurang lebih 20% dari badan artikel termasuk judul dan abstrak.

B.     Metode

Metode harus ditulis singkat, padat, jelas, tetapi mencukupi sehingga dapat direplikasi. Bagian ini berisi pendekatan penelitian, subjek, prosedur pelaksanaan, penggunaan alat, bahan, dan instrumen, serta teknik pengumpulan dan analisis data, namun bukan berupa teori. Jika dipandang perlu, ada lampiran mengenai kisi-kisi instrumen atau penggalan bahan yang digunakan. Jika ada rumus-rumus statistik yang digunakan, rumus yang sudah umum digunakan tidak perlu ditulis. Seluruh ketentuan spesifik yang ditetapkan oleh peneliti dalam rangka mengumpulkan dan menganalisis data dijelaskan pada bagian metode ini. Bagian ini ditulis sebanyak maksimum 10% (untuk penelitian kualitatif) atau maksimum 15% (untuk penelitian kuantitatif) dari badan artikel.

 

C.    Hasil dan Pembahasan

 

Untuk memudahkan pemahaman dan pembacaan, hasil penelitian dideskripsikan terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pembahasan. Subjudul hasil dan subjudul pembahasan disajikan terpisah. Bagian ini harus menjadi bagian yang paling banyak, minimum 60% dari keseluruhan badan artikel.

1.      Hasil

Hasil dapat disajikan dalam bentuk tabel angka-angka, grafik, deskripsi verbal, atau gabungan antara ketiganya. Tabel, grafik, atau gambar tidak boleh terlalu panjang, terlalu besar, atau terlalu banyak. Penulis sebaiknya menggunakan variasi penyajian tabel, grafik, atau deskripsi verbal. Tabel dan grafik yang disajikan harus dirujuk dalam teks. Cara penulisan tabel ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel tidak memuat garis vertikal (tegak) dan garis horizontal (datar) hanya ada di kepala dan ekor tabel. Ukuran huruf isian tabel dan gambar boleh diperkecil. Angka-angka di dalam tabel tidak boleh diulang-ulang dalam narasi verbal baik sebelum maupun sesudahnya.

 

No.

Nama Bagian

Panjang dalam Persen (%)

Keterangan

1.

Pendahuluan

20

Maksimum (termasuk judul dan abstrak)

2.

Metode

10

Untuk penelitian kuantitatif dapat sampai 15%.

3.

Hasil dan Pembahasan

60

Minimal

5.

Penutup dan Daftar Pustaka

10

Kurang lebih

 

Penulisan angka-angka memperhatikan ketentuan sebagai berikut. Untuk naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia, angka ribuan diberi penanda titik, misalnya: 1200300 ditulis 1.200.300. Angka yang berupa bilangan desimal ditulis menggunakan tanda koma sampai dua angka di belakang koma, contoh 12,34. Apabila angka bernilai kurang dari 1, maka angka nol di depan koma harus ditulis, contoh 0,12.

Untuk naskah yang ditulis dalam Bahasa Inggris, angka ribuan diberi tanda koma, misalnya 1200300 ditulis 1,200,300. Angka yang berupa bilangan desimal ditulis menggunakan tanda titik sampai dua angka di belakang koma, contoh 12.34. Apabila angka bernilai kurang dari 1, maka angka nol di depan titik tidak ditulis, contoh .12.

Simbol atau notasi matematika yang berupa huruf alfabet ditulis dalam cetak miring, tetapi yang berupa huruf Yunani ditulis tegak menggunakan simbol yang tepat. Tanda sama dengan dituliskan dengan jeda satu ketuk sebelum dan sesudahnya, sebagai contoh (angka dalam bahasa Inggris): r = .456; p =  .008. Untuk hasil statistik yang bergantung pada derajat bebas seperti nilai t, F, atau Z, harus diikuti dengan penulisan nilai derajat bebasnya dalam tanda kurung. Contoh: t(52) = 1.234; F(1, 34) = 4.567. Uji statistik sebaiknya disertai pengitungan effect size: uji-t menggunakan cohen’s d dan uji-F menggunakan partial eta squared atau lainnya sesuai referensi yang digunakan.

Hasil penelitian pendekatan kualitatif yang bersumber dari wawancara, pengamatan, penafsiran isi teks, dan lain-lain dikondensasikan, disarikan, atau dibuat ke dalam ringkasan substansial. Jadi, yang disajikan adalah temuan-temuan substansial yang dapat disajikan dalam bentuk tabel-tabel deskriptif untuk memudahkan pemahaman oleh pembaca. Potongan wawancara, deskripsi hasil pengamatan, kutipan teks, dan lain-lain yang memuat temuan-temuan utama atau jawaban dari pertanyaan penelitian disajikan dalam pembahasan sebagai contoh otentik.

 

2.      Pembahasan

Pembahasan dimaksudkan untuk menginterpretasikan dan memaknai hasil penelitian sesuai dengan teori yang digunakan dan tidak sekadar menjelaskan temuan. Pembahasan harus diperkaya dengan merujuk atau membandingkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi dan tidak berasal dari jurnal abal-abal (predatory journal). Dalam pembahasan disarankan juga berisi pengintegrasian hasil penelitian ke dalam kumpulan teori atau pengetahuan yang telah mapan, penyusunan teori baru, modifikasi teori yang telah ada, serta implikasi hasil penelitian.

a.      Cara Pengutipan

Penulisan rujukan dalam badan artikel menggunakan pola berkurung (...). Jika hanya ada satu penulis: contoh (Abas, 2019); jika ada dua penulis: contoh (Kaylene & Rosone, 2016). Jika ada tiga sampai lima penulis, untuk penyebutan yang pertama ditulis semua: contoh (Siswanto, Sugiono & Prasojo, 2018) dan penyebutan berikutnya ditulis (Siswanto et. al., 2018). Penulisan rujukan juga dapat ditulis dengan nama di luar tanda kurung, misalnya Kaylene & Rosone (2016) sesuai dengan stile penulisan. Jika pernyataan yang dirujuk merupakan kutipan langsung atau fakta tertentu, halaman harus disertakan: contoh (Kaylene & Rosone, 2016: 115) atau jika mengambil substansi dari beberapa halaman: contoh (Kaylene & Rosone, 2016: 115-126). Dalam membuat pengutipan dan perujukan disarankan menggunakan aplikasi Mendeley dengan format APA Style 6th.

b.      Saran Pengutipan atau Perujukan

Perujukan lebih disarankan bukan berupa kutipan langsung atau tidak memuat terlalu banyak kutipan langsung. Namun, jika ada kutipan langsung yang jumlahnya kurang dari 40 kata, ia harus ditulis dalam paragraf (tidak dipisah) dan dengan diberi tanda kutip (“...”).  Jika kutipan langsung berisi 40 kata atau lebih, ia ditulis dalam blok (terpisah dari paragraf), lebih ke dalam setengah inchi dari pinggir, tanpa diberi tanda kutip dan diikuti nama penulis, tahun, halaman dalam tanda kurung (nama, tahun:halaman).

Jika suatu pernyataan saripati diambil dari beberapa referensi,  semua sumber ditulis dengan menyebutkan semua referensi urut alfabet dan tanda titik koma (;) untuk memisahkan antarsumber; contoh (Abas, 2019; Kaylene & Rosone, 2016; Siswanto et. al., 2018). Untuk sumber rujukan terjemahan, yang dirujuk adalah nama pengarang asli, tahun buku terjemahan dan judul buku asli. Jika ada dua rujukan dengan nama pengarang dan tahun yang sama, penulisan tahun ditambah huruf alfabet, contoh (Siswanto,2018a) dan Siswanto (2018b). Dalam membuat pengutipan dan perujukan disarankan menggunakan aplikasi Mendeley dengan format APA Style 6th.

 

D.    Penutup

Penutup atau simpulan tidak sekadar mengulangi data, tetapi berupa substansi pemaknaan. Ia dapat berupa pernyataan tentang apa yang diharapkan, sebagaimana dinyatakan dalam bagian "Pendahuluan" yang akhirnya dapat menghasilkan bagian"Hasil dan Pembahasan" sehingga ada kompatibilitas. Selain itu, dapat juga ditambahkan prospek pengembangan hasil penelitian dan prospek aplikasi penelitian selanjutnya ke depan (berdasarkan hasil dan pembahasan).

 

Ucapan Terimakasih

Bagian ini berisi ucapan terima kasih kepada sponsor, pendonor dana, narasumber, atau pihak-pihak yang berperan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian. Jika menyebutkan nama seseorang atau lembaga sebagai ucapan terima kasih, penulis wajib meminta izin kepadanya. Penulis tidak perlu menuliskan ucapan terima kasih kepada redaktur.

 

Daftar Referensi

 

Daftar pustaka diurutkan sesuai dengan alfabet dengan mengikuti pedoman APA Style edisi ke-6 (disarankan menggunakan aplikasi Mendeley atau Zetero). Semua yang dirujuk dalam naskah harus tertulis dalam daftar pustaka dan sebaliknya semua yang tertulis dalam daftar pustaka harus dirujuk dalam naskah. Penulis disarankan mengutip beberapa artikel pada Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar yang sesuai dengan naskah kajian penulis.

Sumber pustaka rujukan sebaiknya lebih banyak yang berasal dari jurnal daripada buku atau prosiding. Penulis wajib menyajikan daftar pustaka dengan valid sesuai dengan sumber aslinya dan menuliskan doi (digital object identifier) khususnya untuk pustaka berupa jurnal.

 

Contoh penulisan daftar pustaka atau daftar referensi adalah sebagai berikut:

 

Jika penulisnya satu orang:

Abas, E. (2019). The Effect of Madrasah Principal's Leadership and Teachers' Work Motivation on Learning Effectiveness in Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 7(2), 305-314. doi:10.26811/peuradeun.v7i2.271

 

Jika penulisnya dua orang:

Kaylene, P., & Rosone, T. L. (2016). Multicultural Perspective on the Motivation of Students in Teaching Physical Education. Jurnal Ilmiah Peuradeun4(1), 115-126. doi:10.26811/peuradeun.v4i1.90

 

Jika penulisnya lebih dari dua orang:

Siswanto, R., Sugiono, S., & Prasojo, L. (2018). The Development of Management Model Program of Vocational School Teacher Partnership with Business World and Industry Word (DUDI). Jurnal Ilmiah Peuradeun, 6(3), 365-384. doi:10.26811/peuradeun.v6i3.322

 


Reaksi:

Post a Comment

0 Comments