Cara Mudah Menulis Buku

Hingga saat ini penulis adalah salah satu profesi yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat. Seseorang yang memiliki kemampuan menulis dipandang memiliki kematangan intelektualitas dan berfikirnya. Tidak salah jika banyak sekali yang berkeinginan untuk menjadi penulis. 

"Apakah Anda juga ingin menjadi penulis?"

Baru-baru ini terjadi peningkatan yang cukup tinggi minat untuk menjadi penulis. Terutama di kalangan pendidik dan praktisi pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kelas-kelas pelatihan menulis yang tersebar di mana-mana. Namun kenyataannya masih banyak yang belum dapat mewujudkannya.


Seringkali di antara mereka yang ingin menulis mengalami berbagai hambatan. Misalnya merasa tidak berbakat, tidak memiliki waktu yang cukup, takut dikritik, tidak suka menulis, dan yang paling banyak tidak punya ide. "Kasihan banget kan?"

Untuk mewujudkan keinginan menjadi penulis buang jauh-jauh kendala-kendala yang menghambat untuk menulis. Motivasi yang tinggi dan tekad yang kuat akan mengantarkan untuk mewujudkan karya tulis. Ingatlah salah satu hadis nabi yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Selain itu, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan agar dapat menjadi penulis yang baik. Membaca buku, seseorang yang ingin menulis dengan baik maka hendaknya menjadi pembaca yang baik pula. Cobalah mendiskusikan isi buku dengan orang lain. Lihatlah berita-berita penting dari berbagai media lalu seraplah informasi-informasinya. Bergaullah dengan banyak kalangan, karena itu akan dapat memperbanyak pengetahuan. 

Selanjutnya untuk memulai menulis perhatikan tahapan-tahapan berikut:

Pertama, tahap persiapan.
Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah, (1) menggali ide/gagasan, kamu dapat mengeksplorasi panca indera lalu mulailah merenungkannya dan segeralah tuangkan dalam tulisan. (2) tentukan tujuan menulis, genre yang diikuti, dan target segmen pembaca. (3) menentukan topik, misalnya segmennya guru carilah topik yang sesuai dengan kebutuhan guru. (4) membuat outline/kerangka tulisan, outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis dan padu. (5) mengumpulkan bahan/materi/buku sebagai bahan referensi.

Kedua, tahap menulis.
Pada tahap ini  waktuya tulislah dan menulislah sesuai dengan kemampuan. Terkadang pembaca itu senang dengan tulisan yang sederhana dan mudah dipahami. Coba bayangkan jika tulisan yang sederhana itu justru dikagumi pembaca. Tulisanmu menjadi best seller. Tersebar kemana mana dan dibaca banyak orang. Bermanfaat untuk orang lain, bukankah itu amal soleh. Selain itu, jangan lupa dalam menulis perlu diperhatikan target waktu, disiplin, kenyamanan, fasilitas, dan dorongan yang kuat. 

Ketiga, tahap akhir.
Pada tahap ini, sebelum mencetak buku perlu melewati kegiatan editing, revising, dan publishing. Pada saat kegiatan editing lakukanlah membaca berulang-ulang. Jika terdapat kekurangan dapat disempurnakan. Jika ada yang salah lakukan perbaikan. Pada kegiatan revising jika diperlukan dapat mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi yang kurang, dan menghapus yang dianggap tidak perlu serta mengevaluasi naskah kembali. Puncaknya pada kegiatan publishing, ada dua pilihan untuk menerbitkan karya tulis. Penerbit mayor atau penerbit independen. 

Sebelum karya tulis yang telah dibuat benar-benar dicetak penting juga untuk membuat cover atau perwajahan buku, lay out buku, dan pengurusan ISBN. 

So, lakukanlah dari sedikit. Pepatah mengatakan, sehari sehelai benang setahun sehelai kain. Lakukan dengan kesabaran dan istikomah terus menerus. Tunggu hasilnya yang luar biasa. 
Reaksi:

Post a Comment

0 Comments