Kenali Gaya Belajar Anakmu!

Gaya belajar sepertinya bukan hal yang baru bagi insan pendidikan. Namun masih relevan untuk kita ulas kembali. Apalagi dalam situasi belajar dari rumah (BDR). Terlebih bagi para orang tua yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan para guru juga perlu mengingat kembali pentingnya mengetahui gaya belajar peserta didik. 
Pandemi covid-19 ini sepertinya membuka mata banyak pihak. Para orang tua yang sebelumnya "mungkin jarang" menemani anak-anaknya belajar di rumah karena sibuk bekerja. Saat ini menjadi kewajiban orang tua meluangkan waktu mendampingi anak-anaknya belajar. Begitu juga dengan para guru yang kurang memanfaatkan teknologi informasi. Saat ini juga para guru harus terbiasa dengan komputer jinjing dan gawai setiap hari untuk menyiapkan pembelajaran dan media yang akan digunakan. 

Saat ini, hal yang harus kita sadari bersama adalah proses belajar tidak boleh berhenti. Anak-anak tetap belajar meskipun dalam situasi dan kondisi darurat seperti saat ini. Para guru wajib mengupayakan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Para orang tua juga hendaknya semakin peduli dengan anak-anaknya. 

Faktanya keluhan demi keluhan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah bermunculan di media sosial. Ada juga tanggapan sumbing Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru kepada peserta didiknya. Hal ini, menunjukkan adanya permasalahan dalam proses pembelajaran selama ini. 

Para guru tidak boleh membiarkan permasalahan-permasalahan pembelajaran berlarut lagi. Permasalahan tersebut dapat disebabkan ketidaktepatan para guru dalam mengelola gaya belajar peserta didik. Juga, ketidakmengertian para orang tua terhadap gaya belajar anak-anaknya. 

Kita sudah mafhum, anak-anak sebagai peserta didik memiliki keunikan tersendiri. Mereka berbeda dengan orang dewasa. Antaranak pun berbeda satu dengan lainnya, termasuk gaya belajarnya. 

Setiap anak memiliki gaya belajar beragam. Ada anak yang memiliki satu gaya belajar yang menonjol. Ada juga anak yang memiliki dua gaya belajar yang menonjol. Bahkan ada yang memiliki tiga gaya belajar yang sama-sama dominan. 

Terkadang sebagian dari guru masih kesulitan mengetahui gaya belajar peserta didik. Sehingga belum memanfaatkannya untuk menyusun persiapan pembelajaran dan membuat media pembelajaran yang sesuai. Padahal, jika para guru memanfaatkan dengan baik dapat membantu efetivitas pembelajaran. 

Demikian juga para orang tua yang "marah-marah" pada saat mendampingi anak-anaknya belajar. Kemungkinan mereka memaksakan anak-anaknya "paham" lebih cepat pada materi pelajaran. Padalah cara yang disampaikan tidak sesuai dengan gaya belajar anak-anaknya. 

Ada beberapa cara untuk mengetahui gaya belajar peserta didik atau anak-anak. Salah satunya dengan mengamatinya saat belajar baik di kelas maupun di rumah. Kemudian gunakan pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menjawab Ya jika sesuai dan Tidak jika tidak tampak. 


Gaya Belajar Visual
  1. Selalu duduk tegak dan melihat lurus ke depan atau matanya memandang ke atas  saat menerima informasi  (Ya/Tidak)
  2. Jika berbicara terkadang cepat  (Ya/Tidak)
  3. Tidak terganggu oleh suara yang ribut saat belajar  (Ya/Tidak)
  4. Lebih suka mendemonstrasikan daripada menjelaskan  (Ya/Tidak)
  5. Tertarik seni, seperti lukis, pahat, gambar daripada seni musik  (Ya/Tidak)
  6. Lebih mudah ingat dengan melihat  (Ya/Tidak)
  7. Lebih suka membaca  (Ya/Tidak)
  8. Tahu apa yang harus dikatakan tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata  (Ya/Tidak)
  9. Sering lupa jika harus menyampaikan pesan secara verbal  (Ya/Tidak)

Gaya Belajar Auditory
  1. Mudah ingat dari apa yang didengar dan didiskusikan (Ya/Tidak)
  2. Senang dibacakan atau mendengarkan (Ya/Tidak)
  3. Senang membaca dengan suara keras (Ya/Tidak)
  4. Lebih suka humor lisan dibanding baca buku (Ya/Tidak)
  5. Menyenangi seni musik (Ya/Tidak)
  6. Tak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut (Ya/Tidak)
  7. Lebih suka menulis kembali sesuatu (Ya/Tidak)
  8. Pandai bercerita (Ya/Tidak)
  9. Senang diskusi dan bicara panjang lebar (Ya/Tidak)

Gaya Belajar Kinestetik
  1. Lebih banyak menggunakan bahasa tubuh (Ya/Tidak)
  2. Ketika membaca menunjuk kata-kata dengan jari tangan (Ya/Tidak)
  3. Belajar melalui praktik langsung atau dengan manipulasi (trik peraga) (Ya/Tidak)
  4. Menanggapi perhatian fisik (Ya/Tidak)
  5. Lebih menyukai kegiatan permainan yang menyibukkan fisik (Ya/Tidak)
  6. Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung (Ya/Tidak)
  7. Banyak gerak fisik dan punya perkembangan otot yang baik (Ya/Tidak)
  8. Lebih sulit duduk diam dan menatap saat proses mengajar (Ya/Tidak)

Setelah memperoleh hasil pengamatan dan jawaban pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan gaya belajar setiap peserta didik atau anak-anak. Nah, tentu berbeda bukan? Jika ya, maka para guru dan orang tua harus menyesuaikan proses dan media pembelajaran yang akan digunakan.

Semakin sesuai proses dan media pembelajaran yang digunakan maka semakin efektif ketercapaian hasil belajar peserta didik atau anak-anak. Para guru tidak lagi tertunduk lesu karena hasil belajar peserta didiknya rendah. Demikian halnya para orang tua, tidak lagi marah-marah karena anaknya lambat memahami pelajaran. 

Mulailah kenali gaya belajar peserta didikmu dan atau anak-anakmu!

(Azam)
Reaksi:

Post a Comment

0 Comments