Merayakan Bulan Bahasa Dengan Sehat

Merayakan itu seakar dengan memestakan peristiwa penting atau memuliakan. Merayakan Bulan Bahasa  sama artinya memestakan peristiwa bersejarah. Sejarahnya pada saatu itu para pemuda berikrar bersama menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928. Sehingga saat ini, setiap bulan Oktober diadakan perayaan Bulan Bahasa dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi dan lingkungan masing-masing.

Perjalanan bangsa Indonesia ini melewati lini masa heroisme nan agung. Salah satunya adalah peristiwa Sumpah Pemuda. Saat itu, para pemuda dari berbagai latar belakang suku, bangsa, agama, dan daerah bersatu padu, bangkit bersama sehingga tumbuh semangat  menggelora yang dibuktikan dengan berikrar tentang tumpah darah yang satu tanah air Indonesia, bangsa yang satu bangsa Indonesia, dan bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Sembilan puluh tiga tahun yang lalu peristiwa bersejarah itu terjadi. Di bawah pundak para pemuda, keberagaman yang ada disatukan. Mereka menggelorakan semangat juang salah, satunya dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. 

Bulan ini, kita sedang merayakan peristiwa bersejarah itu dengan memelihara semangat dan meningkatkan peran serta dalam mengembangkan bahasa Indonesia. Perayaan ini sebagai ungkapan syukur dalam menghargai dan memuliakan bahasa Indonesia yang sudah dicetuskan oleh para pahlawan muda. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan?

Kadang-kadang di antara kita bingung atau kehilangan ide cara merayakan Bulan Bahasa. Berikut ini cara-cara yang dapat dilaksanakan dalam merayakan Bulan Bahasa: (1) mengadakan berbagai lomba kebahasaan dan kesastraan; (2) pemilhan duta bahasa; (3) bincang bahasa dan sastra; (4) seminar bahasa dan sastra (5) pelatihan-pelatihan kebahasaan, dan lainnya.  

Selain itu, merayakan bulan bahasa dapat diwujudkan dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dengan diimplemantasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ruang-ruang pertemuan formal menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang utama. Penyampaian informasi-informasi pada ruang publik dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia. Tentunya dalam menggunakan bahasa Indonesia itu sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. 

Masyarakat luas juga memiliki peran penting untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Masyarakat dapat mewujudkannya dengan menjunjung tinggi dan memuliakan bahasa Indonesia sebagaimana dicita-citakan oleh para pemuda terdahulu. Caranya, gunakan bahasa Indonesia yang sehat dalam bermedia sosial dan hindari informasi bohong (hoaks). Menggunakan bahasa Indonesia yang sehat artinya menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menghindari bahasa yang mengandung sarkasme, perundungan, dan merendahkan orang lain yang dapat memicu retaknya jalinan persatuan dan kesatuan bangsa. Sedangkan menghindari hoaks dapat dilakukan dengan cara membaca terlebih dahulu informasi yang didapat, memverifikasi kebenaran isi informasi, dan tidak membagikan informasi yang tidak jelas sumbernya. Sehingga kita terhindar dari bagian hoaks itu sendiri. 

Mari bersatu, bangkit, dan tumbuh menjadi bangsa yang sehat!

Reaksi:

Post a Comment

0 Comments