Di Pundak Dhe Prim Bukit Cinta Akan Merona

Saat itu aku benar-benar gemas. Ingin teriak dengan nada tinggi tapi tak mungkin. Setelah lama tak melewati panorama menjulang hutan jati Pal Daplang. Naik turun perbukitan dan memarkir motor di Bukit Cinta. Entahlah semua rasa campur aduk. Sontak tanganku jepret satu view dan aku tulis di status, Bukit Cinta Kurang Sentuhan Cinta. Sengaja untuk memanggil Dhe Prim lewat status satir.

Setelah menginjakkan kaki di Bukit Cinta mataku berkeliaran. Lalu menerawang jauh ke hamparan bukit-bukit hingga pandanganku habis di antara awan fatamorgana. Indah dan eksotisme yang dengan sedikit sentuhan tangan dingin pasti aduhai.

Menurut pandanganku mempercantik yang kurang cantik memang lebih mudah daripada mempercantik yang sudah cantik. Maka perlu tangan khusus yang sudah teruji dan berpengalaman mempercantik yang sudah cantik seperti bukit cinta ini.

Dhe Prim benar-benar kemakan provokasiku. Tanpa menunggu waktu lama merespon statusku. Dhe Prim mulai menanggapi via jaringan pribadi. Bagiku ini menunjukkan sosok yang perduli dengan Bukit Ciintanya. Dhe Prim pun menyampaikan kalau sekarang dipercaya sebagai Ketua Karang Taruna yang juga mengelola Bukit Cinta.

Menata dan mengelola keindahan Bukit Cinta ini perlu sumber daya manusia yang andal. Maka perlu banyak belajar kepada orang-orang yang mumpuni di bidangnya.

Aku pun menyarankan Dhe Prim untuk menjalin komunikasi dengan Dr. Hariyanto. Beliau sangat pengalaman. Selain memiliki ilmunya, Dr. Hariyanto mengelola tempat-tempat wisata. Jadi sangat tepat jika Dhe Prim dan teman-teman berguru padanya. Terlebih kalau beliau berkenan jadi konsultan.

Dhe Prim, secara pribadi sangat setuju. Tinggal berdiskusi dengan teman-teman karang taruna dan stake holder, urusan pasti dipermudah.

Tanpa menunggu besok, malam itu aku menghubungi Dr. Hariyanto. Meski Idulfitri sudah seminggu aku sampaikan ucapan dan permohonan maaf. Kami saling mengabarkan kegiatan dan kesehatan. Kemudian aku sampaikan maksud dan tujuan. Aku juga memintannya berkenan jadi konsultan. Hasilnya dapat ditebak, beliau setuju. Tentu bukan karena sahabatku, tapi lebih dari itu. Beliau sangat mencintai alam dan lingkungan yang asri.

Hasil diskusi pembuka antara aku dan Dr. Hariyanto, aku sampaikan kepada Dhe Prim. Dhe Prim sangat semangat dan senang membacanya. Di pundak Dhe Prim Bukit Cinta akan merona. Begitu Dhe Prim, aku tunggu Dhe.

Reaksi:

Post a Comment

0 Comments