Hujan Rindu

Ilustrasi dari http://www.islam.co

Rasanya tak mungkin sepagi ini menanyakan kabarmu

Hari masih terlalu pagi

Meski rindu tak mau peduli

Aku pejamkan mata untuk melepaskan

Namun merdu suara menembus telinga berrukuk-rukuk

Surah Arrahman yang terdengar berulang-ulang

Menggenangkan kembali akan kenangan pada hujan pagi

Ketika ibu menembus hujan berjalan ke pasar pinggiran

Ayah yang menyiapkan perapian untuk menunda nyanyian di rongga perut

Untuk menabur benih kesalehanmu

Kini keduanya tumbuh dalam budi dharmamu

Akarnya melesap jauh ke rongga dadamu

Dan, aku melukis keindahanmu dalam senyuman

Akang Azam Mei 2019
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...