Pemberian Obat Cacing Bagi Anak Sekolah

Sosialiasi dan pemberian obat cacing bagi anak SD
Cacingan dalam istilah sehari-hari adalah kumpulan gejala kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cacingan adalah menderita sakit karena banyak cacing di perut; penyakit yang disebabkan oleh cacing. Sedangkan menurut para ahli kesehatan cacingan adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh infeksi cacing guinea (dracunculus medinensis).

Cacing mudah sekali berkembang di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Terlebih pada musim penghujan. Daerah-daerah yang memiliki sanitasi buruk sangat rentan terhadap penyebaran penyakit cacing.  

Ketika anak yang mengalami cacingan buang air besar di lantai, maka telur atau sporanya bisa bertahan berhari-hari. Sebelum dapat rumah telur tidak akan keluar atau menetas. Begitu masuk ke usus baru keluar. 

Masuknya cacing ke tubuh manusia selain melalui makanan yang tercemar juga melalui pori-pori. Setelah masuk ke pori-pori, ia masuk ke pembulu darah, lalu menuju paru-paru. Sehingga dapat menyebabkan sindrom lofler, TBC, dan asma. 

Meski sering dianggap remeh, cacingan berdampak buruk bagi perkembangan anak. Selain mengganggu pertumbuhannya cacingan juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan kecerdasan anak. 

Anak-anak yang menderita cacingan tampak lesu, tak bergairah, suka mengantuk, badan kurus meski makannya banyak, dan sering menggaruk-garuk anusnya ketika tidur. Hal ini disebabkan oleh kurang gizi dan kurang darah. Akibatnya daya tahan tubuh kurang, produktivas dan prestasi belajar menurun. Pada kasus-kasus infeksi berat cacingan dapat berakibat fatal, bisa masuk ke empedu dan dapat menyebabkan usus berlubang. 

Penanganan untuk mengatasi infeksi cacing dengan obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat anti cacing golongan pirantel pamoat merupakan anti cacing yang efektif untuk mengatasi sebagian besar infeksi yang disebabkan parasit cacing.

Intervensi berupa pemberian obat cacing (obat pirantel pamoat 10 mg/kg BB dan albendazole 10 mg/kg BB) dosis tunggal diberikan tiap 6 bulan pada anak SD dapat mengurangi angka kejadian infeksi ini. 

Sehingga sangat tepat  jika tiap 6 bulan sekali anak-anak sekolah diberikan obat anti cacing. Hal ini sebagai upaya menjaga tumbuh kembang anak agar tetap sehat dan terhindar dari cacing. (Alapakguru)
Reaksi: