Proteksi Data Pribadi Anda Sekarang Juga (1)


Bapak/Ibu guru dan para orang tua, era informasi seperti saat ini selain memberikan banyak manfaat juga memberikan peluang munculnya model kejahatan baru. Salah satu manfaatnya adalah kemudahan memperoleh informasi yang kita butuhkan secara cepat dan mudah. Namun, ada juga pihak-pihak yang menggunakan untuk kejahatan. Misalnya penipuan, fitnah, pornografi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlindungan data pribadi, keamanan daring, dan privasi individu sangat perlu untuk kita jaga. 

Perlindungan Data Pribadi

Apa itu perlindungan data pribadi? 

Perlindungan atas setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lain baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik maupun non elektronik.

Contoh data pribadi: 

  • nomor ponsel, 
  • nomor rekening, 
  • tanggal lahir, 
  • nama orang tua, 
  • alamat, 
  • riwayat kesehatan.

Bagaimana melakukannya?

  • membuat sistem perlindungan atas database data pribadi;
  • tidak membocorkan data pribadi ke pihak lain;
  • tidak mengekspos data pribadi ke ranah publik, baik online atau offline;
  • selalu memperbarui antivirus di komputer dan ponsel pintar;
  • mengedukasi seluruh pihak tentang perlindungan data pribadi.

Kenapa penting?

Data pribadi harus dilindungi sebab bila jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung  jawab bisa disalahgunakan. Misalnya untuk membobol kartu kredit, penipuan, fitnah, dan sejenisnya. 


Contoh kasus
Data Pribadi Diperjualbelikan
Polisi ungkap jual beli data pribadi untuk membobol kartu kredit. Menurut Inspektur Satu Verdika Bagus Prasetya, data pribadi itu dibeli dua tersangka dengan harga Rp 3 juta per kotak. Satu kotak diperkirakan berisi data pribadi sekitar 300 orang. “Data ini dijual oleh pegawai outsourcing bank yang bertugas memasarkan kartu kredit dan mengumpulkan data orang di malmal,” katanya. Dua tersangka EP (37) dan IW (37) menggunakan data curian tersebut untuk membobol 15 kartu kredit. Dari setiap kartu kredit, kerugian yang ditanggung pemilik data asli berkisar Rp30 juta-Rp 50 juta dengan total kerugian sekitar Rp 300 juta. Data yang dibeli kedua tersangka ini mulai dari nomor kartu tanda penduduk, NPWP, nama orangtua, suami/istri, anak.

Setidaknya ada empat KTP palsu disita polisi. Seluruhnya memakai foto satu tersangka, tetapi menggunakan data-data curian. KTP dan data pribadi digunakan untuk mengelabui pihak bank dan operator telepon. (Sumber: Kompas.Com, 28-11-2016)



Analisis:
Jual beli data pribadi terjadi akibat pihak yang mestinya melindunginya, yaitu bank, bersikap teledor. Kebocoran terjadi dari pegawai outsourcing. Kenapa bisa bocor? Masalahnya ada di sistem perlindungan yang kurang kuat, sehingga seseorang dapat dengan mudah mencuri dan membocorkannya ke luar. Selain aturan ketat, pihak bank sebagai pemegang data pribadi nasabah sudah semestinya melengkapi sistemnya berlapis-lapis.

Tools yang bisa dipakai:

Browsing:
  • Fitur private di Browser Firefox 
  • Icognito Window di Chrome 
  • Thor Browser
VPN Jaringan:
  • Hotspots Shield
  • ZenMate
  • Tunnel Bear
  • NordVPN

Keamanan Daring

Apa itu keamanan daring?
Kemampuan untuk memaksimalkan keamanan personal pengguna dan risiko keamanan saat menggunakan internet. Meliputi juga perlindungan diri dari kejahatan komputer secara umum.

Contoh keamanan daring:
  • keamanan menyimpan data-data (dokumen, foto dan sejenisnya)
  • keamanan melakukan transaksi perbankan
  • keamanan saat jual beli online 
Bagaimana melakukannya?
  • Selalu menggunakan antivirus di komputer dan ponsel pintar
  • Gunakan pasword yang sulit di duga (bukan tanggal lahir) misal gabungan huruf besar kecil, angka, dan karakter
  • Tidak menggunduh sembarang aplikasi, terutama yang bajakan
  • Hindari sembarang mengklik "setuju" atau "OK" di web atau aplikasi tertentu tanpa membaca terlebih dahulu
  • Perbarui selalu software yang dipakai
  • Gunakan software yang sudah diperbarui
  • Selalu lakukan back up atau simpan data di berberapa tempat, bukan hanya satu
Kenapa penting?
Tentu saja sebab tanpa adanya pemahaman soal keamanan daring, siapa saja bisa dirugikan. Misalnya menjadi korban penipuan ketika bertransaksi daring.

Contoh kasus
Serangan Ransomware ke Komputer Pribadi
Beberapa pengguna media sosial memposting adanya serangan virus Ransomware WannaCry yang menginfeksi komputer pribadi. Padahal, sebelumnya serangan ini dilaporkan hanya terjadi menyerang institusi atau perusahaan. Salah satunya diposting oleh pengguna Instagram bernama Fandi Erdiansa. Dia mempublikasikan foto laptopnya yang diserang WannaCry. “Panik sampai berkeringat melawan Ransomware,” tulisnya di akun @fandi_erdiansa, Minggu (21/5).

Netizen lain Riza Vahrefhi dan Abdul Aziz, juga memposting serangan virus Ransomware WannaCry beberapa hari lalu. Menkominfo Rudiantara saat ditanya soal adanya beberapa komputer pribadi yang terinfeksi Ransomware, mengatakan memang virus ini tidak membedakan komputer perusahaan atau pribadi. “Sebetulnya namanya virus WannaCry, Ransomware ini dia tidak membedakan apakah perusahaan atau tidak. Selama komputer atau server itu yang terkena adalah operating sistemnya menggunakan Windows dan itu tidak diupgrade apalagi yang lama lama,” ujar Rudiantara usai acara di CFD, Jakarta, Minggu (21/5). (Kumparan.com, 21 Mei 2017)

Analisis:

Komputer pribadi maupun perusahaan yang rentan diserang virus biasanya karena tidak melakukan update rutin atas sistem operasi dan antivirus. Jika hal itu dilakukan maka pengguna tak perlu khawatir akan terinfeksi virus.

Tools yang bisa dipakai

Warganet sebaiknya selalu melengkapi komputer maupun gawainya dengan aplikasi antivirus seperti:
  • Avira
  • Smadav
  • Kaspersky
  • AVG
  • Norton

Privasi Individu


Apa itu privasi individu?

Hak individu untuk mengontrol, mengedit, mengatur, dan menghapus informasi tentang dirinya. Termasuk memutuskan kapan, bagaimana, dan untuk apa informasi itu disampaikan ke pihak lain.

Contoh privasi individu:
  • tidak mengekspos ideologi atau keyakinan
  • menutupi riwayat keluarga
  • menolak untuk mengeskpos bagian tubuh tertentu
  • merahasiakan rekam medis
Bagaimana melakukannya?
  • selalu menggunakan HTTPS jika memungkinkan
  • lebih baik tidak mengaktifkan location sharing
  • jaga kerahasiaan pasword
  • hindari mengekspos data pribadi atau hal-hal sensitif yang menyangkut diri kita ke internet atau media sosial
  • jangan biarkan orang lain melacakmu
  • gunakan email sementera untuk menghindari spam
  • tidak mudah percaya dengan rayuan teman di media sosial, terutama jika menyangkut hal-hal pribadi
  • menolak ajakan foto telanjang atau setengah telanjang oleh teman online atau offline
Kenapa penting?

Privasi individu sangat penting untung dihargai, sebab membatasi kekuatan di luar diri manusia untuk melakukan penekanan atau kontrol atas kehidupannya. Apabila privasi individu dilanggar, maka kehormatan dan haknya sebagai manusia otomatis terlanggar  juga. Semua rahasia atas dirinya bisa dikuasai pihak lain, sehingga keselamatannya pun ikut terancam.

Contoh kasus

Kasus Pornografi Anak Online, Ini Modus Tersangka

Tjandra Adi Gunawan mengaku sebagai dokter kandungan di Facebook untuk menjerat anak-anak di bawah umur. Tercatat, enam anak menjadi korban dokter palsu yang menyamar sebagai Lia Halim. Sebelum menjerat korban, Tjandra mempelajari profil anak-anak tersebut. Dia lalu mengundang korban menjadi teman di Facebook dan mengajak korban chat melalui messenger. 

Tjandra lalu mengirim foto-foto ke akun Facebook orang tua dan guru para korban. Tak hanya Facebook, Tjandra juga menyebarnya di Kaskus. Tjandra mengirim foto ke orang tua korban dengan tujuan pemerasan dan adu domba. Akibatnya, orang tua menuduh guru yang menyebar foto-foto tersebut. Kepolisian menduga Tjandra berafiliasi dengan jaringan pedofilia internasional. Di laptop tersangka ditemukan percakapan dengan sejumlah warga negara asing. (Tempo, 17 April 2014)

Analisis: 

Kasus di atas terjadi karena minimnya edukasi orang tua dan guru mengenai privasi individu ke anak-anak. Anak-anak dalam posisi lemah, orang tua wajib mengawasi perilaku mereka di dunia maya, demi melindungi privasi mereka. Pelanggaran privasi individu yang dilakukan pelaku sangat merugikan korban, terutama secara psikis.

Tools yang bisa dipakai

Orang tua atau guru dapat menggunakan sejumlah aplikasi untuk mengontrol akses internet ke anak-anak, seperti: kakatu, qustodio, Net Nanny

Nah, sudah tahu kan pentingnya meproteksi data pribadi dan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat ketidaktahuan? Jangan tunda lakukan sekarang juga! Proteksi data pribadi Anda. 

Sumber: 


Syaripudin, Acep, Deni Ahmad, Dewi Widya Ningrum, Indriyatno Banyumurti, Merry Magdalena. 2017. Kerangka Literasi Digital. ICT Watch-Indonesia 

Reaksi:

Post a Comment

0 Comments