Menunggu Kiprah Guru dengan Gairah Baru

Banyak orang dapat bertahan dengan semangat dan motivasi yang tinggi dengan tugas-tugas yang sama meski terbilang lama. Tetapi, tidak sedikit yang mulai kendur dengan tugas-tugas yang sama. Zona nyaman dan berbagai persoalan dapat menjadi musababnya.

Kabar yang sangat membahagiakan di tengah banyaknya kekosongan guru,  akhirnya ada pengangkatan guru baru. Pembagian SK penempatan CPNS telah usai dilakukan. Penyebaran darah baru telah dimulai pemerintah.

Semuanya terbilang muda, tidak lebih 35 tahun usianya. Tentu dengan semangat membara untuk mengabdi di tempat-tempat baru. Ibaratnya darah baru bagi lembaga yang di tempatinya. Idealis dan semangat tinggi serta belum terpapar posisi wenak (zona aman) dan segala permasalahan.

Sebagai guru yang tugas utamanya mendidik, mengajar, dan memfasilitasi siswa akan berkembang dengan baik ketika di awal tugasnya diberikan dorongan dan motivasi yang baik pula. Memberikan ruang dan waktu seluas-luasnya untuk menumbuh kembangkan kemampuan tugas utamanya. Sebaliknya, jika salah memberikan dorongan dan motivasi pada tugas utamanya hanya akan mematikan potensi yang ada. Misalnya dengan tugas tambahan yang ada di luar tugas utamanya.

Meskipun tidak semuanya akan kendur, tapi akan kehilangan momen dengan segarnya darah baru, jika hanya untuk mengerjakan tugas tambahan. Bukan mengoptimumkan tugas utamanya yang dapat mendorong perbaikan mutu lembaga.

Disadari atau pun tidak, tugas tambahan bagi sebagian guru lebih menguras tenaga dan pikiran. Sehingga dapat menyebabkan terbengkelainya tugas utamanya. 

Berdasarkan ulasan di atas, maka guru baru lebih baik difokuskan pada pembelajaran sebagai tugas utamanya. Sehingga dapat mengejar ketertinggalan atau melompati lembaga lainnya.

Bojonegoro, 26 Mei 2019
Moh. Zamzuri
Reaksi: