![]() |
Foto Alapakguru |
Menjadi guru bukanlah pilihanku
satu-satunya. Ada banyak cita-cita dan harapan yang pernah aku impikan. Ketika
itu masih duduk aku di bangku kelas III Madrash Ibtidaiyah, sekolah pilihan
hatiku. Pilihan karena memang ini benar-benar pilihanku. Dari empat bersaudara,
hanya akulah satu-satunya yang memilih sekolah di Madrasah Ibtidaiyah. Ketika
itu ayahku memberikan pilihan untukku, sekolah di timur atau di barat. Timur
untuk menyebut “Sekolah Dasar” karena berada di sebelah timur rumahku dan barat
untuk menyebut “Madrasah Ibtidaiyah” karena berada di sebelah barat rumahku.
Keduanya sama tak begitu jauh dari rumahku. Ini keputusan luar biasa bagiku,
karena sejak aku belum sekolah, kakakku laki-laki selalu menggendong dan mengajakku
sekolah di SD. Hingga salah satu guru kakakku memilihkan panggilan untukku
“murid kecil”. Lingkungan sekolah yang sudah akrab dan kuhabiskan hari-hariku tak
mampu membujukku untuk berpihak menentukan pilihan sekolahku kemudian.