Strategi Mengelola Sumber Daya Pendidikan Dengan Efektif

Foto Ilustrasi Kepala Sekolah Memberi Brifing Pagi
Demikian juga di dalam lembaga pendidikan terdapat tipe-tipe kepribadian manusia yang dapat dikelompokkan menjadi empat, antara lain: 1) Konstruktif, cirinya berani mengemban tanggung jawab, dapat dipercaya, mampu memahami dan mengimpretasikan keinginan kepala sekolah, memiliki pemikiran yang kreatif, memiliki padangan luas, memiliki ambisi dan tanggap terhadap situasi; 2) Rutin, cirinya kurang inisiatif, menunggu petunjuk yang jelas, loyal dan sepenuh hati; 3) Impulsif, cirinya mudah berubah dan tidak memiliki imajinatif; dan 4) Subversifcirinya: sulit dikontrol, tidak memiliki prinsip yang kuat, cenderung mencari keuntungan pribadi, suka memprovokasi.
Berbicara tentang keberhasilan lembaga pendidikan tidak terlepas peran penting kepala sekolah. Salah satu peranan kepala sekolah adalah manajer. Seorang manajer diharuskan memiliki kemampuan mengelola  sumber daya yang ada di lembaganya. 

Di lembaga pendidikan terdapat berbagai sumber daya. Salah satunya adalah sumber daya manusia. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan mencapai tujuan lembaga pendidikan. 

Pendidik dan tenaga kependidikan bukan sekadar modal bagi lembaga pendidikan, tetapi aset yang sangat bernilai. Jika dikelola dengan baik dapat berkembang berlipat ganda memajukan lembaga pendidikan. Sehingga pendidik dan tenaga kependidikan perlu perhatian yang maksimal. 

Sudah jamak diketahui, lembaga pendidikan yang berkembang pesat, unggul dalam prestasi, dan menghasilkan lulusan yang terbaik memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang mumpuni. Pendidik dan tenaga kependidkannya memiliki kompetensi yang tinggi. Semua ini dapat terbentuk karena dikelola secara efektif oleh kepala sekolah.

Sebagai manajer kepala sekolah berupaya terus menerus menggali dan mengembangkan metode, pendekatan, dan teknik-teknik, serta strategi mengelola pendidik dan tenaga kependidikan. Namun, masih banyak kepala sekolah yang mengalami hambatan dan kendala dalam berkomunikasi. Sehingga tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan.    

Salah satu strategi mengelola pendidik dan tenaga kependidikan adalah mengenali kepribadiannya. Dengan mengenal kepribadiannya akan memudahkan dalam berkomunikasi dan menyamakan persepsi. Sehingga akan lebih efektif dalam mengelola dan mengembangkannya. 

Pada dasarnya setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lainnya. Berbagai penelitian tentang kepribadian manusia telah dilakukan oleh para ahli. Hippocrates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat tipe kepribadian, yaitu: 1) Melancholis (melankolisi), yaitu orang-orang yang selalu bersikap murung, muram, pesimistis, dan selalu menaruh rasa curiga; 2) Sanguinicus (sanguinisi), yaitu orang-orang yang selalu menunjukkan wajah berseri-seri, periang, atau selalu gembira, dan bersikap optimis; 3) Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimistis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah; 4) Cholericus (kolerisi), yaitu orang penaik darah dan sukar mengendalikan diri, garang, dan agresif. 

Sementara itu, Carl Gustav Jung menyatakan pembagian tipe manusia menjadi dua, yaitu: 1) Introvert,  yakni orang-orang yang memiliki sifat kurang pandai bergaul, pendiam, sukar diselami batinnya, suka menyendiri, bahkan sering takut pada orang lain; 2) Extrovert, yakni orang-orang yang mempunyai sifat-sifat terbuka, mudah bergaul, ramah, penggembira, kontak dengan lingkungan besar sekali, mudah memengaruhi dan mudah pula dipengaruhi oleh lingkungannya. 

Sedangkan Kretschmer mengemukakan pendapatnya bahwa adanya hubungan erat antara tipe bentuk tubuh dengan sifat dan wataknya. Ia membagi manusia menjadi dua golongan, yaitu: 1) Atletis dan astenis (schizothim), mempunyai sifat sulit bergaul, mempunyai kebiasaan tetap, sukar menyesuaikan diri dengan situasi baru, sombong, egoistis dan ingin berkuasa, kadang-kadang optimis, kadang pesimis, selalu berpikir matang sebelum bertindak; 2)  Piknis (siklithim), mempunyai sifat mudah bergaul, suka humor, mudah berubah, mudah menyesuikan diri dengan situasi baru, mudah memaafkan orang lain, tetapi kurang setia, dan tidak konsisten. 

Dari berbagai pendapat di atas dapat simpulkan bahwa ada berbagai tipe kepribadian  manusia. 


Dengan mengenali tipe pendidik dan tenaga kependidikan, kepala sekolah tentu membutuhkan strategi mengelolanya agar dapat mencapai tujuan secara efektif. Berikut ini strategi yang dapat dipergunakan oleh kepala sekolah: 1) Konstruktif, berilah target-target yang ingin dicapai untuk dikembangkan karena tipe ini memiliki potensi untuk berkembang; 2) Rutin, berilah arahan dan prosedur yang jelas, berikan tenggat waktu terhadap tugas-tugasnya; 3) Impulsif, berikan perhatian dan teladan yang baik, lakukan pendekatan personal, dan berikan petunjuk yang lengkap sertai target; 4) Subversif, berikan tugas dengan penekanan pada target-target yang jelas, jika perlu berikan reward dan punishment.  

(Alapakguru)
Reaksi: