Bingung Milih Sekolah?

Foto Ayo Sekolah Afkar
Meski tahun ajaran baru belum dimulai, tapi pendaftaran sudah berlangsung di bulan ini. Banyak orang tua sibuk memilihkan sekolah untuk putra-putrinya tercinta. Sekolah favorit menjadi pilihan para orang tua. Wajar sajak kalau banyak sekolah favorit yang sudah tidak lagi menerima peserta didik baru. 

Siapa sih yang tidak ingin anaknya diterima di sekolah favorit? Tentu banyak alasan para orang tua berkeinginan anaknya sekolah di sekolah favorit. Tidak sedikit yang beralasan demi gengsi. Ada juga yang memilih sekolah karena bangunannya bagus dan fasilitasnya lengkap. 


Sah-sah saja berbagai alasan menjadi motivasi para orang tua untuk berburu sekolah. Tapi perlu diperhatikan bahwa yang akan sekolah bukan orang tua lho. Sehingga dengan bebas memaksa pada buah hatinya untuk sekolah dipilihan orang tua.

Berikut panduan orang tua untuk memilihkan sekolah putra-putrinya:
  1. Jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh, hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah melalui zonasi dan tentu beralasan. Semakin jauh jarak sekolah dengan rumah tentu semakin lama perjalanan menuju sekolah. Hal ini dapat menyebabkan anak kelelahan selama perjalanan sehingga dapat mengurangi motivasi anak selama belajar. 
  2. Amati penataan lingkungan sekolah kalau perlu lihat ruang kelasnya. Lingkungan sekolah dan kelas yang mendukung pembelajaran itu tampak nyaman, pengaturan tempat duduk yang sering berubah menunjukkan sekolah peduli terhadap perkembangan belajar anak.  
  3. Tanyakan program pembelajarannya. Apakah hanya mengedepankan kognitif saja atau mengoptimalkan kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Hal ini tampak dari prestasi belajar, foto-foto kegiatan pembelajaran di luar kelas, dan produk-produk pembelajaran karya siswa. 
  4. Kenali para pendidiknya. Cobalah berkomunikasi dengan mereka, apakah menujukkan sikap keterbukaan, keramahan, dan komunikatif. Hal ini penting karena merekalah yang akan mewarnai anak-anak selama di sekolah. 
  5. Cari tahu apakah pernah terjadi kekerasan terhadap anak selama pembelajaran.
  6. Coba mintai pendapat putra-putrinya. Misalnya apakah anak senang dan nyaman sekolah di sini. 

Setelah diterima di sekolah yang sesuai dengan kriteria tersebut. Orang tua tetap menjadi pendidik yang utama dan pertama. Untuk itu jangan berhenti untuk berkomuniasi dengan pihak sekolah demi kesuksesan belajar putra-putri tercinta.




Terima kasih. 
Reaksi:

Post a Comment

2 Comments